href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: Agri Managemen
Showing posts with label Agri Managemen. Show all posts
Showing posts with label Agri Managemen. Show all posts

Tuesday, October 10, 2023

Amonium (NH4+) sebagai Senyawa Beracun dalam Media Budidaya Perikanan



Nitrogen (N2) merupakan unsur yang paling melimpah di atmosfer bumi (78% penyusun atmosfer). Jumlah nitrogen yang sangat banyak sebanding dengan fungsinya yang sangat besar bagi kelangsungan hidup berbagai macam organisme di bumi. Nitrogen merupakan salah satu atom penyusun protein, yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.


Nitrogen di udara tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh hewan maupun tumbuhan karena kedua organisme tersebut tidak mampu menangkap nitrogen bebas. Penangkapan nitrogen bebas sehingga siap digunakan oleh hewan dan tumbuhan membutuhkan bantuan dari bakteri tanah. Beberapa bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas di udara adalah jenis Rhizobium dan Azotobacter.
Kedua bakteri tersebut akan menangkap nitrogen kemudian mengubahnya menjadi ammonia. Tetapi amonia bersifat racun sehingga tumbuhan belum mampu memanfaatkannya. Oleh karena itu, bakteri Nitrosomonas akan mengubah amonia menjadi Nitrit. Selanjutnya bakteri Nitribacter akan mengubah nitrit menjadi nitrat yang siap digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan baku asam amino pembentuk protein. Protein yang telah dibentuk oleh tumbuhan dapat dikonsumsi oleh hewan untuk kelangsungan hidupnya.Proses pengubahan amonia menjadi nitrit yang dilanjutkan menjadi nitrat disebut dengan proses Nitrifikasi.

Proses Nitrifikasi

Amonia (NH4+) diubah menjadi nitrit (NO2-) oleh Nitrosomonas
Nitrit (NO2-) diubah menjadi nitrat (NO3-) oleh Nitrobacter

Nitrat dalam tanah selain digunakan oleh tumbuhan, juga mengalami proses pengubahan kembali menjadi nitrogen bebas oleh bakteri Pseudomonas dan Clostridium. Proses pengubahan nitrat menjadi nitrogen disebut dengan proses Denitrifikasi.

Proses Denitrifikasi

Nitrat (NO3-) diubah oleh Pseudomonas dan Clostridium menjadi nitrogen (N2).


Amonia (NH3) berbentuk gas dan dalam keadaan terlarut dalam air akan membentuk senyawa amonium (NH4+). Selain dari aktifitas bakteri penangkap nitrogen bebas, amonia dapat muncul dari proses mineralisasi protein yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang telah mati.

Ammonia sangat beracun bila dalam bentuk NH3, sedangkan yang sudah terionisai menjadi NH4+ relatif tidak beracun.
NH3 + H2O —> NH4+ + OH-

Pengaruh Ammonia Pada Perairan adalah :
a. Hasil keseimbangan antara ammonia (NH3) dan ammonium (NH4+) adalah total ammonia nitrogen.
b. Keseimbangan total ammonia nitrogen adalah ammonia (NH3) akan bertambah konsentrasinya bila pH dan temperature nya tinggi. Efek yang paling tinggi adalah pengaruh pH dibandingkan pengaruh temperature. Sebagai contoh, pada air yang mempunyai pH 6,8 dan suhu 26° C , 2 mg/l total ammonia nitrogen mengandung ammonia (NH3) 2 mg/l x 0,006 = 0,12 mg/l, sedangkan pada suhu dan air yang sama tetapi dengan pH 9 akan mengandung ammonia (NH3) 2 mg/l x 0,4123 = 0,823 mg/l. Oleh karena itu dengan kenaikan pH akan menyebabkan kenaikan ammonia (NH3).
c. Sifat ammonia (NH3) pada ikan adalah dapat meningkatkan konsumsi oksigen dalam jaringan, merusak insang dan mengurangi kemampuan darah untuk mentranportasi oksigen.
d. Konsentrasi ammonia yang dapat membunuh ikan dalam waktu singkat adalah 0,6 – 3,1 mg/l NH3-N untuk semua ikan.
e. Daya racun ammonia akan meningkat bila oksigen turun. Konsentrasi kalsium (Ca) yang tinggi dapat menurunkan daya racun ammonia.
f. Pertumbuhan ikan terhambat bila terjadi akumulasi ammonia pada media pemeliharaan, bahkan dapat menyebabkan keracunan pada ikan.

Proses biologi amonia menjadi nitrat yaitu nitrification adalah sebagai berikut;


Suatu total amoniak 5 ppm pada pH 9 dan suhu 20 oC , maka konsentrasi amoniak un-ionized adalah (5 ppm total amoniak) x 28.5% = 1.43 ppm.

Tabel Persen dari total amoniak (ppm) yang un-ionized pada berbagai temperatur dan pH.


Efek dari Amoniak Tinggi adalah:
1. Terjadinya kerusakan Insang
2. Laju pertumbuhan menurun
3. Mudah terkena penyakit
4. Kenaikan ph darah
5. Kerusakan jaringan dan organ bagian internal
6. Osmoregulation lemah
7. Kematian.

Penyebab Amoniak Tinggi:
1. Pemberian pakan yang berlebih
2. Pembusukan dari zat organik oleh bakteri.

Cara penanggulangan:
1. Mengurangi jumlah pakan
2. Pergantian air
3. Mengurangi kepadatan ikan
4. Pemberian aerasi
5. Menurunkan pH kolam

Sumber : http://www.edubio.info/2014/03/proses-nitrifikasi-dan-denitrifikasi.html
https://www.tneutron.net/blog/kandungan-ammonia-air-pada-budidaya/

Saturday, September 2, 2017

Masih Ingatkah Pemijahan Ikan Sistem Induksi ?


Masih Ingatkah Pemijahan Ikan Sistem Induksi ? Ya, pemijahan induksi dulu diterapkan pada ikan yang sulit mijah sebelum dipakai dengan suntikan hormon kelenjar hipofisa ikan dan saat ini telah berkembang dengan hormon ovaprim. Sebelum era ini pemijahan ikan tawes diinduksi pemijahan ikan mas yang gampang mijahnya. Ikan tawes akan mijah akibat rangsangan (stimulus) dari bau yang dikeluarkan ikan mas saat mijah. Ada beberapa sistem pemijahan ikan mas ini yang salah satunya dipakai untuk merangsang agar ikan tawes ikut mijah.


Bagi pelaku penangkaran benih ikan di era abad 21 ini mungkin belum mengenal adanya pembenihan ikan sistem induksi. Namun perlu juga diketahui bahwa dahulu mendapatkan ilmu ini jugapun dengan pemikiran yang memerlukan waktu dan tenaga. Teknologi kian berkembang membuat sesuatu menjadi mudah. Tetapi soal pemijahan ikan masih ada saja yang terasa sulit. Bayangkan ikan diskus harus dipijahkan hanya dengan pasangannya. Udang galah untuk mijah juga harus pergi ke muara. Demikian juga sidat harus ke laut dalam. Lele dumbo saat baru datang dipijahkan dengan pemijahan buatan, namun setelah beradaptasi bisa mijah alami. Patin harus mijah buatan dan belum beradaptasi untuk mijah alami. Inilah sebagian teknologi yang masih dikembangkan terus untuk memudahkan para pelaku pembenihan ikan.

Ikan tawes yang ikan asli perairan Indonesiapun pada mulanya agak sulit dipijahkan. Sehingga dipijahkan dengaan sitem pemijaahan semi alami.Induk jaantan dan betinanya disuntik dengan ekstrak kelenjar hipofisa ikan mas dengan dosis ikan tawes selaku recipien 1 kg diperlukan ekstrak kelenjar hipofisa ikan mas (donor)sebanyak 0,5-1 kg atau 0,5 - 1 dosis. di mana sebelumnya belum dipakai hormon ikan mas ini, ikan tawes dipijahkan dengan sistem induksi. Yaitu pemijahan ikam mas dan tawes dilakukan bersamaan di hapa bagian atas dipijahkan mas, sedangkan hapa di bawahnya dipijahkan ikan tawes. Pemijahan ikan mas akan memberikan rangsangan ikan tawes juga untuk memijah.

Namun mungkin Anda pernah mendengar ikan mata atau ikan tama ? Ya, mungkin yang dimaksudkan adalah pemijahan silang antara ikan mas dan tawes ini. Ikan mata dari jantan mas dan betina tawes, sedang ikan tama adalah persilangan jantan tawes dan betina mas. Secara taksonomi berbeda genus, tapi kok bisa disilang ? Ini mungkin coba-coba dan pernah ada yang berhasil. Namun ikan-ikan ini tidak dikembangkan.

Seorang kawan pernah memijahkan ikan betina lele dan dibuahi dengan sperma patin. Larvanya yang dihasilkan tidak banyak dan banyak yang menemui kematian dalam pemeliharaan lanjutannya.

Sistem induksi ini secara tidak sadar juga diterapkan pada pemijahan lele dumbo, bawal, baung, dan beberapa jenis ikan lainnya. Dengan alasan untuk menghemat ekstrak hormon atau ovaprim pada pemijahan massal ikan lele, baung atau baung hanya disuntik sepasang induk. Pasangan induk lainnya dicampurkan dalam hapa. Dengan harapan pasangan lain inipun akan terangsang ikut mijah, karena terinduksi oleh pasangan yang disuntik tersebut.

Demikian postingan ringan ini, siapa tahu muncul teknologi untuk menginduksi ikan yang sulit mijah alami.

Saturday, August 26, 2017

Tahukah Anda Jumlah Pakan Induk Ikan Bisa mencapai 10 kali Lipat Berat Induknya ?


Dalam usaha pembesaran ikan komponen input pakannya berkisar di antara angka 70%, bahkan bisa melonjak mencapai angka 90%. Ini dalam sekali siklus. Pada pemeliharaan induk untuk kegiatan pembenihan ikan angka ini bisa mencapai 10 kali lipat atau 1000% dalam setahun. Bila induk ikan yang kita miliki 100 kg, pakan per harinya dengan dosis 3% mencapai 3 kg. per bulan 90 kg. Per 3 bulan 270 kg. Per 6 bulan 540 kg. Per tahun 9 bulan 810 kg. Per tahun mencapai angka 1.080 kg. Nah, ini mencapai angka di atas 1000% atu lebih dari 10 kali lipat jumlah induk ikannya. Untuk lebih jelas silakan ikuti ilustrasi di bawah ini.



No
 Berat Induk
 % Pakan
 Pakan Per hari
 Per Bulan
 Per 3 Bulan
 Per 6 Bulan 
 Per 9 Bulan
 Per Tahun
 (kg)

 (kg)
 (kg)
 (kg)
 (kg)
 (kg)
 (kg)









1
10
1
0.1
3
9
18
27
36

100
1
1.0
30
90
180
270
360

200
1
2.0
60
180
360
540
720

500
1
5.0
150
450
900
1,350
1,800

1,000
1
10.0
300
900
1,800
2,700
3,600









2
10
2
0.2
6
18
36
54
72

100
2
2.0
60
180
360
540
720

200
2
4.0
120
360
720
1,080
1,440

500
2
10.0
300
900
1,800
2,700
3,600

1,000
2
20.0
600
1,800
3,600
5,400
7,200









3
10
3
0.3
9
27
54
81
108

100
3
3.0
90
270
540
810
1,080

200
3
6.0
180
540
1,080
1,620
2,160

500
3
15.0
450
1,350
2,700
4,050
5,400

1,000
3
30.0
900
2,700
5,400
8,100
10,800









4
10
4
0.4
12
36
72
108
144

100
4
4.0
120
360
720
1,080
1,440

200
4
8.0
240
720
1,440
2,160
2,880

500
4
20.0
600
1,800
3,600
5,400
7,200

1,000
4
40.0
1,200
3,600
7,200
10,800
14,400









5
100
2.5
2.5
75
225
450
675
900











Silakan dikoreksi dan disesuaaikan.

Share

by : Idesat