Dari sekelompok atau sekumpulan ikan lele yang dari hasil panen di kolam, biasanya ada yang berukuran lebih besar dari yang lain. Bahkan dari panen benihpun didapati 3 ukuran benih. Pada kolam pembesaran yang di kolam besar atau dipelihara dalam jangka waktu yang lebih lama sering atau selalu didapati ukuran ikan yang besarnya lebih dari yang lainnya. Ikan ukuran besar ini mempunyai nafsu makan yang tinggi, mengalahkan sekelompok ikan lainnya. Saat kesempatan pakan terlambat diberikan, ikan ukuran kecil dan yang lemah (kaya hukum rimba juga, ya) akan menjadi santapan ikan yang lebih besar (kanibal). Bisa dibayangkan kalau lupa pemberian pakan atau tidak diberikan pakan sama sekali.
Oleh karenanya pembesaran lele akan berkurang jumlahnya saat panen, karena ada proses kanibalisme. Mortalitasnya meningkat yang akan mengurangi biomassanya saat panen.
Apabila Anda tangkap ikan yang berukuran jumbo ini (makanya dinamakan lele dumbo), dan diperiksa alat kelaminnya seperti alat kelamin lele jantan, namun ukurannya kecil dan tidak panjang sepanjang ikan lele jantan yang normal. Periksalah ikan lainnya yang berukuran jumbo, maka Insya Allah akan didapati ikan-ikan yang alat kelaminnya kecil seperti gambar di samping.
Dulu saat belum ada sertifikasi induk lele ini, banyak penangkar yang mengira dan memilihnya sebagai calon indukan. Hasil seleksi ini dikira akan menghasilkan induk yang bagus, karena penampakan luarnya bagus. Tidak tahunya induk hasil persilangan dari induk yang tidak jelas asal usulnya ini adalah ikan hasil perkawinan silang dalam (antar keluarga). Seperti yang anda ketahui perkembangan perlelean di Indonesia sempat macet (kalau tidak dikatakan mandeg di tempat).
Setelah adanya induk bersertifikat ini perkembangan perlelean di Indonesia bergerak maju lagi.
Tanda performent ikan pada fenotif (tampak luar) bisa menandakan ikan jantan pada jenisnya. Hampir semua jenis ikan mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada ikan cupang, jantannya berwarna cerah dan siripnya ada yang memanjang, ada berserit. Ikan nila jantannya lebih cerah dan ukurannya lebih besar dari betinanya. Ikan nila betinanya lebih kecil ini, karena mengerami telurnya dan mengasuh larva anaknya selama 7-14 hari dalam setiap siklusnya yang berinterval 1-2 bulan sekali.
Perkembangan lele jantan yang pesat ini seperti yang terjadi di nila Gesit (Geneticaly Enhanched Improved Tilapia). Di mana Induk nila jantan yang berkromosom YY ini bila dikawinkan dengan nila betina akan menghasilkan anakan yang sebagian besar jantan. Anakan jantan ini bila dibesarkan akan tumbuh pesat bila dibandingkan dengan anakan nila yang sebagian jantan dan sebagian lagi betina. Boleh juga tuh dicoba untuk menghasilkan anakan lele yang sebagian besar atau kalau bisa 100% jantan.
Setelah dibedah, ikan-ikan tersebut adalah ikan jantan. Hal ini terlihat dari adanya kelenjar spermanya. Kemungkinan kelenjar spermanya ini berkembang tidak sempurna atau hanya berukuran lebih kecil dibandingkan jantan normal. Kemungkinan lagi energi dari pakannya dirubah semua atau sebagian besar menjadi pertumbuhan bobotnya.
Walaupun induk karakter ini bisa sebagai pejantan, namun rasa-rasanya sperma yang dihasilkan kurang bagus dalam pembuahan telurnya. Kelenjar Sperma yang tidak berkembang dengan sempurna akan menghasilkan sel sperma yang lebih sedikit dibandingkan petantan normal. Walaupun sperma yang sedkit itu sebenarnya jumlahnya sudah jutaan. Kenyataan di lapangan banyak telur yang tidak terbuahi bila menggunakan induk pejantan yang bisa dikatakan setengah banci ini. Gunakan pejantan dengan ciri alat kelamin yang sempurna.
Demikian postingan yang singkat ini, mohon koreksinya.
1 comment
Mohon commentnya yang kurang dan tidak pas