href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: Lain di Kebun, Lain di Kolam, Lain di Kandang

Tuesday, July 11, 2017

Lain di Kebun, Lain di Kolam, Lain di Kandang



Kopi yang hasil dari keluaran fases dari musang mempunyai harga yang mahal. Kopi Luwak terkenal karena aromanya yang khas setelah difermentasi atau apalah namanya yang jelas diproses di dalam pencernaan luwak. Luwak ini dibudidayakan agar makan kopi. Yang dimakan hanyalah kulitnya yang tidak berguna. Bijinya yang berguna dikeluarkan sebagai fasesnya. Setelah diproses dicuci, dikeringkan akan menjadi kopi nomor wahid di dunia.
Walaupun sebenarnya adalah biji kopi yang didapat dari luwak liar. Fasesnya ditaruh di kebun. Ini dihasilkan dari pilihan luwak makan kopi yang sudah masak yang akan menjadi kopi nomor wahid ini. Bila dikandangkanpun luwak juga akan milih-milih kopi yang sudah masak atau diperkirakan lebih lemak dari yang tidak diambil duluan. Kaya kita makan kacang tanah kan juga diambil yang besar dan bagus bentuknya.
Permintaan pasar yang lebih tinggi dari stoknya membuat pelaku usaha kopi membudidayakan luwak ini. Kalau dibudidayakan kayaknya ada juga yang memperjualbelikan, ya. Selain produksi luwak untuk sendiri, tentunya juga akan diperjualbelikan kepada pihak lain yang membutuhkannya.
Pelaku usaha kopi berniat selalu menghidangkan kopi yang sudah ranum untuk menghasilkan kopi luwak yang wahid ini.
Pengandangan luwak dengan diberi pakan kopi ini ini seolah memaksakan luwak agar makan buah kopi sebanyak-banyaknya, sehingga fasesnyapun juga akan meningkat. Walaupun sudah ada target harian bisa mengeluarkan fases kopi setiap harinya. Saya bukan yang mengerti hal ini. Saya hanyalah penggemar kopi.

Awalnya untuk tahu kopi yang beraroma khas luwak ini mungkin dari hasil kopi dari fases luwak yang makan kopi di luar kandang. Dari aroma yang khas ini dirasakan enak, maka budidaya luwak dengan pakan khusus kopi. Kemungkinan rasanya akan dibawah yang dari kopi hasil fases luwak yang tidak dikandangkan.

Lain ladang lain belalang, luwak atau sejenis musang ini bagi dunia perikanan dan peternakan khususnya perunggasan (yang tidak dikandangkan khusus) merupakan hama/predator. Musang (sejenis berang-berang) mampu berenang untuk menangkap ikan.
Pelaku usaha perikanan sering ikannya dimangsa luwak, terutama pada malam hari.
Musang di perkampungan juga makan ayam. Pada daerah yang banyak semak-semak rimbun dan sekitaran huta merupakan habitat luwak. Luwak akan mencari makan di perkampung sekitarnya. Sehingga luwak dikatakan pemangsa ayam dan sejenisnya.
Demikian postingan informatif ringan ini.

Share

by : Idesat