Kalau Anda ke tempat pembenihan lele atau ikan mas tentu akan menemui peralatan pembenihan berupa ijuk yang dijepit denagna bambu. Itulah yang disebut kakaban (dari Bahasa Sunda). Alat ini digunakan untuk penempel telur dari hasil pemijahan lele dan ikan mas. Sering juga disebut sebagai substrat (alat penempel). Substrat yang lain digunakan pada pemijahan ikan koki dengan eceng gondok.
Kalau Anda masih baru atau pemula tentu akan bertanya kalau beli ijuk ke mana. Apalagi kalau Anda tinggal di kota. Di desapun pohon aren sudah jarang dan hanya pada daerah tertentu yang ada pohon arennya. Kalaupun membeli di pengrajin sapu. harganya sangat tinggi.
Alat lain yang bisa digunakan sebagai substrat (penempel) dapat menggunakan jaring strimin yang berwarna hijau atau hijau muda. Jaring strimin ini dijual di toko plastik. Ukurannya biasanya 120 cm x 50 m. Harga per meter berkisar Rpo 5.000,- - 10.000,-.
Ukuran lembaran jaring strimin dibuat 50 cm lebar dan panjangnya sesuai kolam penetasan telur lele. Seperti yang saya posting dalam Kolam Penetasan Telur Lele yang Ideal , Luasan kolam penetasan setidaknya 15-20 m2 per kg induk betina yang dipijahkan. Bahkan ada yang menggunakan 27 m2 per kg induk yang dipijahkan seperti yang dilakukan Pak Nasrudin, seorang praktisi pembenihan lele sangkuriang yang berhasil.
Dengan menggunakan kolam pemijahan 4x2x1 m3 dari kolam terpal untuk memijahkan ikan lele Sangkuriang sebanyak 4 ekor betina dan 2 ekor betina (rata-rata 1 kg). Hasil pemijahannya ditetaskan di kolam penetasan seluas 4x3x0,5 m3 sebanyak 9 buah.
Yang saya maksudkan adalah bila ukuran panjang kolam penettasan 2 m, maka dibuat ukuran 50-75 cm x panjang 2 m. Jumlahnya seluas 4x2x1 m. Bila ukuran kakaban strimin 50 x 200 cm, maka diperlukan 8 lembar strimin.
Lembaran strimin 50x200 cm ini bisa dijepit dengan bambu atau hanya diberi pemberat di bagian tertentu, sehingga tenggelam di sara dasar kolam pemijahan dan penetasan.
Demikian postingan singkat ini, mohon koreksinya.