PEMIJAHAN BAUNG ( Neptus nemurus ) SECARA ALAMI ?
Pemijahan Baung Secara Alami ?
Berdasarkan perlakuan tambahan manusia terhadap perilaku memijah ikan, ada pendapat para pelaku usaha/pakar pembenihan ikan yang memberikan kategori sebagai berikut :
1. Pemijahan alami, adalah proses mencampurkan induk jantan dan induk betina dengan perbandingan tertentu pada wadah, peralatan, dan perlakuan yang telah dipersiapkan, sehingga induk betina dan jantan melakukan pemijahan sendiri. Contoh ikan mas, lele, nila, gurame, koi, plati, dan lain-lain.
2. Pemijahan buatan, adalah proses pembuahan telur ikan dengan sperma jantannya yang sebelumnya induk betina dan atau jantan diberi perlakuan penyuntikan hormone (hiphopisa dan atau hormone ovaprim atau lainnya) dosis tertentu dan hingga waktu tertentu (biasanya setelah 6-12 jam), sehingga ovulasi/Stripping (pengeluaran telur/sperma) dan pembuahannya dilakukan oleh manusia. Contoh ikan patin
3. Pemijahan Semi Alami, adalah proses pembuahan telur ikan yang diawali dengan penyuntikan hormone (hiphopisa dan atau hormone ovaprim atau lainnya) dosis tertentu dan hingga waktu tertentu (biasanya setelah 6-12 jam), induk ditaruh pada wadah, peralatan, dan perlakuan yang telah dipersiapkan, sehingga induk betina dan jantan melakukan pemijahan sendiri. Contoh ikan baung, bawal
4. Pemijahan Semi Buatan, adalah proses pembuahan telur ikan yang apabila ikan telah memijah, induk betina dan jantannya ditangkap, kemudian diurut agar terjadi pemijahan buatan. Cara ini agak aneh, ngapain kurang kerjaan, induk memijah alami kok dipijahkan secara buatan. Konon hasilnya lebih banyak. Cara ini hanya sebagai penggenap, kalau ada semi alami, musti juga ada semi buatan. Cara ini banyak debatable. Konon ini terjadi pada ikan mas.
Pada prinsipnya secara naluriah setiap mahkluk hidup akan mengembangkan keturunannya, kecuali pada hewan-hewan tertentu yang karena terdesak ekosistemnya atau bencana besar akan punah. Pada ikan khususnya ikan air tawar, pematangan gonadnya optimal terjadi pada musim kemarau, sehingga saat awal musim hujan (pada ikan mungkin mengatakan musim sandang pangan –kata kita), cuaca sejuk membuat ikan-ikan terangsang untuk mengembangkan keturunannya. Produksi gonad yang optimal ini, kita ketahui dari hasil pemijahan di awal musim hujan menghasilkan produksi yang melimpah (ruah juga ya).
Pengalaman ikan baung memijah alami ini, kami alami bersama Pembimbing kami Pak Yateni dan Pak Tadjeri di Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Purbolinggo, Lampung Timur pada tahun 2000-an. Saat itu awal musim hujan, kolamnya saat itu masih pematang tanah yang ditumbuhi oleh rumput. Pada suatu pagi (yang cerah, ya; biar ngebacanya enak), seperti tugas rutin selaku aparat perikanan melakukan kontroling and cheking, maka didapatinya butir-butir telur yang menempel di rerumputan basah (bukan kering, ya ?). Tidak yakin, apakah telur-telur itu telur ikan baung, kami terus menetaskan telur-telur tersebut di bak dinding papan lapis plastic yang diberi aerasi. Biarkan saja, siapa tahu akan bisa untuk ke depannya, ujar Pak Yateni meyakinkan kami. Alhamdulillah telur menetas, walaupun sedikit. Keberhasilan kecil ini tidak menyangka kalau seterusnya dapat berhasil memijahkan ikan baung secara semi alami. Begitu lihat bisa mijah alami, pasti disuntik bisa mijah. (Seperti awalnya dulu waktu baru datang ikan lele dumbo juga dipijahkan secara semi alami). Waktu kami kedatangan tamu dari BBAT Sukabumi (sekarang Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar) kalau tidak salah (salah satunya Pak Hernowo, A.Pi. yang saya ingat) mengatakan bahwa BBIS Purbolinggo termasuk salah satu unit pembenihan yang berhasil memijahkan ikan baung. Sekarang BBIS Purbolinggo telah sukses menapak keberhasilannya, bahkan telah memenuhi Retribusi Jasa Usahanya bisa bersifat komersil. Artinya dikatakan komersiil kalau biaya operasionalnya bisa dikembalikan plus dengan keuntungannya. Sukses selalu.