href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: Mencari Pengganti Artemia

Sunday, April 2, 2017

Mencari Pengganti Artemia




Satu kaleng Artemia seberat 1 pound (425 gr) harganya sekitar Rp 700.000,-. Seorang penangkar bisa menggunakan Artemia cysta sebanyak 1 - 3 kali pemijahan. Artinya sekali pijah dibutuhkan sekitar 150 gr - 425 gr. Kebutuhan Indonesia akan Artemia ini sebesar 40 ton / tahun. Dengan kisaran harga per kaleng Rp. 700.000,-, maka diperlukan dana Rp 56 milyard.

Pada tahun 2015 telah dilakukan percontohan budidaya artemia mulai dilaksanakan di Jepara, seluas 5 hektar. Kemudian di Rembang, 10 hektar. Dan di Madura seluas 0,5 hektar bekerjasama dengan PT Garam. Dengan tingkat penguasaan teknologi yang mumpuni, proyek percontohan ini diharapkan dapat diduplikasi oleh masyarakat pembudidaya khususnya di wilayah pesisir. Sehingga mampu menambah pendapatan khususnya bagi petambak garam.

Berdasarkan analisa usaha budidaya artemia yang dilakukan di areal tambak garam, usaha budidaya ini cukup menguntungkan. Dari 1 hektar lahan budidaya artemia, dapat menghasilkan 200-300 kg cyst artemia per siklus (3-4 bulan di musim kemarau). Dengan harga artemia cyst per kilogram basah adalah sekitar Rp 300 ribu, maka akan diperoleh hasil Rp 60 juta – 90 juta per siklus. Kemudian, biaya produksi budidaya artemia per siklus per hektar berkisar Rp 15 juta-Rp 20 juta. Apabila dihitung, maka keuntungan yang akan diperoleh adalah Rp. 40 – 60 juta per siklus (3 – 4 bulan).

Dengan adanya budidaya Artemia, maka akan meningkatkan efisiensi, Dari harga 700.000,- - 800.000,-/kaleng, maka akan diproduksi lebih rendah lagi.

Efisiensi ini juga dapat dilakukan pemberian pakan Artemia digantikan dengan Moina seperti yang telah dilakukan di BBAT Jambi (BPBAT).

Sistem yang digunakan BPBAT Jambi dengan cara sebagai berikut :
1. Hari ke 0 Media yang digunakan 30 tom, dibersihan, masukkan air, dab sterilisasi dengan klorin 30 ppm.
2. Hari ke 2,3,4 inokulasi chlorella sp 1.000 liter dan pupuk dengan tepung ikan 1.500 gr, tepung kedelai 1.500 gr, dedak 3.000 gr, URea 3.000 gr, TSP 3.000 gr.
3, Hari ke 4, ambill 1000 liter chlorella sp dan inokuliasi ke kolam yang lain.
4. Hari ke 5,6,7,8,9 lakukan inokulasi moina.
5. Hari ke 10 Pemanenan dan pengemasan miona beku.

Panen miona selama 1 siklus 9-10 hari mencapai 2.110 - 11.310 gr.

Share

by : Idesat