Dulu ikan mas merah atau nila merah/putih dan juga yang belang tidak disukai oleh petani ikan. Ikan-ikan ini kalau dipelihara di kolam atau di sawah sebagai minapadi sangat mudah diincar burung pemangsa. Dan mungkin juga oleh burung yang berambut hitam (kalau masih muda, bila sudah berumur akan beruban dan berwarna putih).
Sebagai konsumsi, ikan berwarna ini kurang disukai komsumen, termasuk di dalamnya lele kuning, patin putih. sebagai hiasan ikan berwarna memang disukai. Namun pasar untuk ikan hias ini juga terbatas.
Lain lagi ikan belang yang diperoleh dari hasil persilangan. Saat dulu pengetahuan tentang ikan silang ini masih bagus dianggap sebagai indukan. Pada kenyataannnya akhir diketahui ikan persilangan atau bastasan ini menghasilkan keturunan yang tidak baik. Hasil anakannya pertumbuhannnya lambat, gampang penyakitan, tidak tahan perubahan cuaca, dan masalah lainnya dari segi ekonomis usaha. Sampai saat inipun masih ada memijahkan ikan belang ini. Sebaiknya untuk indukan menggunakan induk ikan yang bersertifikat yang dikeluarkan institusi pemuliaan ikan.
Saat ini banyak dicari ikan nila berwarna merah atau putih yang akan dipelihara polikultur dengan udang. Konon ikan nila ini dapat menekan pertumbuhan bakteri virus yang sering menyerang udang. Pada postingan saya terdahulu juga menulis bahwa ikan nila dapat memangsa kutu ikan )mungkin sejenis Argulus yang menyerang induk ikan mas. Baca juga Kutu ikan pada induk mas dimakan ikan nila
Ikan Nila merah atau putih ini mempunyai keisrimewaan dapat tumbuh terus mencapai 500-700 gr, sementara ikan nila hitam hanya dapat tumbuh sampai 300-400 gr. Tentu dengan habitat yang sesuai dan kebutuhan pakan yang cukup. Akan lebih baik lagi bila indukan yang digunakan adalah induk murni, bukan yang sudah persilangan.