Telur patin yang menetas menjadi larva akan hidup pada media air yang konsentrasi cairannya (media) lebih kecil/encer dari pada konsentrasi cairan dalam tubuh larva patin. Hal ini memungkinkan terjadinya penyerapan konsentrasi dalam tubuh larva keluar. Proses ini berlawanan dengan menanam pohon yang dipupuk berlebihan, sehingga cairan dalam pohon akan tersedot keluar dan pohon akan layu kehabisan cairan.
Dalam proses pendederan larva patin dari penetasan telur patin dalam corong, sebelumnya larva ditampung dalam media penetasan yang mengandung cangkang telur dan cairan sewaktu cangkang telur pecah, kemudian larut dalam media. Konsentrasi cairan media ini lebih pekat dibandingkan media air yang sudah dipersiapkan untuk penebaran larva patin.
Agar konsentrasi cairan dalam tubuh larva patin dengan konsentrasi media diberikan larutan garam. Beberapa percobaan menunjukkan pemberian larutan garam 0,2 ppm (mg/liter) memberikan hasil yang baik. Tanpa pemberian garam berkemungkinan konsentrasi cairannya keluar yang menyebabkan kseimbangan konsentrasi menurun. Hal ini akan menyebabkan larva menjadi lemah dan stres.
Fungsi lain dari larutan garam ini akan memperpanjang tingkat kehidupan naupli Artemia yag diberikan sebagai pakan larva patin.
1 comment
Mohon comment yang kurang dan tidak pas