href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: BBI Lokal Batu Kumbung Tercatat di Kancah Nasional

Thursday, July 20, 2017

BBI Lokal Batu Kumbung Tercatat di Kancah Nasional




Balai benih Ikan Lokal (BBIL) Batu Kumbung, Propinsi Nusa Tenggara Barat ini tercatat menghasilkan benih sebar ikan lele Mandalika. Kurang lebih tiga tahun silam setelah dinilai Tim Penilai dan Pelepasan Jenis/Varietas Ikan (dari BalitbangKP) tanggal 24 April 2014. Secara resmi Lele Mandalika dilepas berdasarkan Surat keputusan Mentri Kelautan dan Perikanan RI pada tanggal 22 Juli 2014 No. 42 /KEPMEN -KP/2014 tentang Pelepasan Benih Sebar Lele Mandalika.

BBI Batu kumbung yang pada tahun 1982-1984 dipimpin oleh Arya Poerwandhoto, dan kalau tidak salah Ida Bagus Putu Puja juga pernah mengepalai institusi ini dan mulai tahun 2010 saat ada postingan 19 September 2016 (saat postingan ini ditulis belum konfirmasi) dipimpin oleh Sabara Putra ini berhasil menyilangkan (melakukan perkawinan silang)antara betina Sangkuriang dengan jantan Masamo di Balai Benih Ikan Batu Kumbung, NTB.

Benih sebar Ikan Lele Mandalika yang merupakan hasil hibridisasi yang dilakukan oleh Instalasi Balai Benih Ikan Batu Kumbung, Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tengara Barat mempunyai spesifikasi (teknis):
1. panjang benih selama pendederan I selama 40 hari 6,9 ± 0.76 cm
2. Sintasan benih pada pendederan 1 selama 40 hari 87,5 ± 2,2 %
3. Panjang benih pada pendederan 2 selama 40 hari 12,3 ± 1,1 cm
4. Sintasan benih pada pendederan 2 selama 40 hari 97.4 ± 1.5 %
5. Panjang ikan pada pembesaran selama 2 bula 30,5 ± 1,9 cm
6. Bobot Ikan pada pembesaran selama 2 bulan 156,2 ± 2,0 gr
7. Sintasan ikan pada pembesaran selama 2 bulan 97,6 ± 2,2 %
8. FCR ikan pada pembesaran selama 2 bulan 1,1 ± 0,1
9. Edible portion pada pembesaran selama 2 bulan 50,6 ± 2,1

Keunggulan lele madalika :
1. Nilai Heterosis sintasan pada pembenihan dibandingkan tetuanya (%) 4,45
2. Nilai Heterosis Pertumbuhan panjang harian dibandingkan tetuanya (%)2,51
3. Nilai Heterosis Sintasan pada pembesaran dibandingkan tetuanya (%)5,47
4. Nilai Heterosis Pertumbuhan berat harian pada pembesaran dibandingkan tetuanya (%)22,78
5. Nilai Heterosis FCR dibandingkan tetuanya (%), terjadi penurunan :
- Saat uji multilokasi 23,68
- Saat pembesaran evaluasi hibrida 2,85
6. Nilai Heterosis Edible Porsion dibandingkan tetuanya (%)2,74
7. Peningkatan Produksi dibandingkan tetuanya (%) pada lahan ketinggian <100m 18="" 200-400="" 8.="" 9.="" dibandingkan="" dpl="" ketinggian="" lahan="" m="" pada="" peningkatan="" produksi="" tetuanya="">400 dpl 19,58
<100m 18="" 200-400="" 8.="" 9.="" dibandingkan="" dpl="" ketinggian="" lahan="" m="" pada="" peningkatan="" produksi="" tetuanya="">
10. Peningkatan produksi dibandingkan dengan benih lele yang digunakan masyarakat local setempat (%) 33,55
11. Peningkatan B/C Ratio dari tetuanya (MM dan SS) (%) 23,02
12. Peningkatan B/C Ratio dari hasil benih lokal setempat (%) 33,62
13. Peningkatan keuntungan dari tetuanya (MM dan SS) (%) 114,24
14. Peningkatan keuntungan dari hasil benih lokal setempat (%)247,35

Karakteristik Meristik
1. Jumlah sirip dada P 1.7 – 10
2. Jumlah sirip punggung D 60 – 70
3. Jumlah sirip perut V 5 – 8
4. Jumlah sirip anal A 37 – 56
5. Jumlah sirip ekor C 16 – 20

Karakteristik Morfometrik

1. Rasio panjang kepala/panjang standar (PK:PS) 27,6 ± 1,7
2. Rasio bobot daging/bobot badan (BD:BB) jantan 55,8 ± 1,3
3. Rasio bobot daging/bobot badan (BD:BB) betina 60,4 ± 2,1
4. Jarak antara ujung mulut kepangkal sirip punggung(%PS)36,0 ± 1,7
5. Jarak antara ujung mulut ke pangkal sirip dada (%PS) 21,4 ± 1,7
6. Jarak antara ujung mulut ke pangkal sirip perut (%PS)44,7 ± 2,6
7. Jarak antara ujung mulut ke pangkal sirip anal (%PS) 56,0 ± 1,5
8. Panjang sirip punggung (%PS) 64,0 ± 1,7
9. Panjang sirip anal (%PS) 42,5 ± 2,3
10. Lebar interorbital (Jarak antara dua bola mata) (%PK)47,5 ± 3,4

EKarakteristik Genotipe
1. Heterozygositas RAPD OPA 7,9,11 0,306

Taksonomi

1. Filum Chordata
2. Kelas Actinopterygii
3. Ordo Siluriformes
4. Famili Clariidae
5. Genus Clarias
6. Spesies Clarias spp

Demikian postingan singkat ini, mohon koreksinya.

Sumber : Surat keputusan Mentri Kelautan dan Perikanan RI No. 42 /KEPMEN -KP/2014 tentang Pelepasan Benih Sebar Lele Mandalika

Share

by : Idesat