href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: Nenek Moyang Ikan Nila di Indonesia

Wednesday, August 2, 2017

Nenek Moyang Ikan Nila di Indonesia



Bermula dari ikan mujair yang ditemukan Pak Mujair (dalam ejaan lama Moedjair) yang bernama asli Iwan Dalauk di Desa Papungan, Kanigoro Kota Blitar sekitar tahun 1936. Pada tanggal 25 MARET 1936 Pak Mujair berhasil mendomestikasikan ikan yang kemudian dinamai ikan mujair ini berhasil hidup di lingkungan kolam air tawar. Awalnya ikan ini ditangkap di pantai Serang,Blitar Selatan. Ikan yang belum bernama ini habitatnya di laut atau paling tidak di muara sungai atau di pantai. Dari sinilah ikan mujair ini dikembangkan dan menyebar hampir ke seluruh penjuru Indonesia. Dinyatakan oleh Assisten Residen di Kediri waktu itu yang juga seorang ilmuwan, ikan mujair berasal dari laut Afrika. Yang karena habitat perkembangbiakannya memerlukan dasar perairan, ikan ini lebih memilih ekosistemnya di pinggir laut/pantai. Namun dari hasil ikan laut tidak pernah ada komoditas ikan semacam mujair atau nila. Berbeda kalau di muara memang salah satu habitatnya.

Kalau melihat sepintas ikan mujair ini mirip dengan ikan nila yang bahasa Inggrisnya Nile tilapia. Berbau suingai Nil di Afrika. Adapun nama latinnya mula-mula Tilapia mossambica. Menurut ahli klasifikasi nama Latin ikan nila yang Tilapia nilotica, yang berubah nama menjadi Sarotherodon niloticus, dan selanjutnya menjadi Oreochromis niloticus bisa jadi ikan mujair juga seperti ikan nila berganti nama latinnya. Nama Latin dua yang pertama adalah ikan mengerami telurnya yang melakukan pembuahan telurnya di dasar perairan. Sedang nama latin yang terakhir juga mengerami telurnya di dalam mulut betina, akan tetapi proses pembuahannya dilakukan tidak di dasar perairan.

Melihat ikan mujair yang mempunyai perkembangbiakan yang cepat, walaupun untuk ukuran sekarang pada kurang suka karena banyak duri dan ukuran tidak besar, maka didatangkan ikan nila dari Taiwan sekitar tahu 1969 yang disebut saat ini kalau tidak salah sebagai ikan nila 69. Inilah bapak moyang ikan nila di Indonesia. Saking mudahnya hidap dan berkembangbiak (karena tingkat adaptasinya yang tinggi ini), bahkan kalau tidak salah ada anjuran sebagai komoditas wajib di balai benih ikan di seluruh Indonesia. Ikan nila 69 ini berwarna hitam dengan corak ragamnya keputihan dan warna lainnya, yang jelas berwarna gelap. Ikan nila ini yang mewarnai salah satu komoditas budidaya air tawar.

Sampai pada tahun 1989 didatangkan ikan nila Citralada yang berwarna merah dari Thailand. Mulanya ikan ini sebagai substitusi ikan kakap merah untuk dipelihara di tambak. Dengan datangnya ikan nila Citralada ini bisa jadi merupakan nenek moyang ikan nila yang berwarna merah di Indonesia.


Sumber :
ikan-mujaer.blogspot.com/2016/01/sejarah-atau-asal-usul-ikan-mujair.html
http://www.banyudadi.com/jenis-jenis-strain-nila/
digilib.unila.ac.id/4360/17/BAB%20II.pdf

Share

by : Idesat